Penerapan pendidikan karakter di sekolah tentunya tidak hanya dapat direalisasikan melalui kegiatan belajar mengajar saja, melainkan juga dapat dibangun melalui program pengembangan diri lainnya seperti melalui kegiatan ekstrakurikuler maupun pembiasaan rutin yang diselenggarakan disekolah. Kegiatan pengembangan tersebut merupakan salah satu cara yang sangat potensial dalam rangka menumbuh-kembangkan nilai-nilai karakter pada diri peserta didik.

Pelaksanaan pendidikan karakter religi melalui pembiasaan shalat dhuha di SMK Negeri 2 Lamongan memiliki potensi dalam menumbuhkan karakter peserta didik baru. Selain itu, pelaksanaan pembiasaan shalat dhuha juga dapat menguatkan karakter peserta didik, sehingga tidak heran jika peserta didik di SMK Negeri 2 Lamongan memiliki karakter baik serta nilai religius yang tinggi, selain itu adanya pendidikan karakter melalui kegiatan pembiasaan rutin ini menunjukkan dampak yang positif terhadap lingkungan sekolah.

Selasa (18/07) para peserta didik baru melaksanakan kegiatan pembiasaan sholat dhuha di Masjid Babusslam SMK Negeri 2 lamongan. Bertindak selaku Imam pada hari itu adalah Bapak Abdul Hadi, S.Pd. (Guru Mapel Bhs.Inggris) yang dilanjutkan dengan membaca d’a dan dzikir bersama-sama seluruh siswa.

Tujuan diadakannya shalat dhuha setiap hari adalah untuk membentuk karakter siswa agar gemar melaksanakan shalat sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah shalat dhuha. Selain itu shalat dhuha juga bermanfaat untuk membuka pintu rezeki, jalan dipermudah. Kegiatan shalat dhuha juga untuk membangun keimanan yang kuat dan mengajarkan tentang keutamaan shalat dhuha.

Kegiatan berikutnya adalah senam pagi bersama dengan seluruh peserta didik baru. Dengan dipandu oleh Instruktur senam Mbak Presti dari lamongan. Senam di bawah terik matahari, panas-panasan di pagi hari membuat badan tambah sehat dan bugar. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK Negeri 2 Lamongan banyak komponen yang mendukung. Salah satunya adalah kesehatan warga sekolah, di harapkan para siswa yang akan menjadi generasi penerus yang sehat secara fisik dan mental. Gerakan-gerakan pada senam pagi selain melatih otot-otot pada tubuh juga melatih gerakan motorik anak sehingga saat belajar mempunyai daya tangkap yang sangat baik.

Materi inti dari MPLS hari kedua ini adalah PBB. Pemateri PBB berasal dari Kodim 0812 Lamongan, oleh Bapak Prayitno bersama team. Peraturan Baris-Berbaris yang selanjutnya disingkat menjadi PBB adalah peraturan tata cara baris berbaris yang diwujudkan dalam bentuk latihan fisik yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dan jiwa korsa dalam kehidupan militer yang diarahkan kepada terbentuknya suatu sikap prajurit berkarakter dan jasmani yang tegap, tangkas, menumbuhkan disiplin, loyalitas tinggi, kebersamaan dan rasa tanggung jawab sehingga senantiasa mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu.

Secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas. Disiplin adalah mengutamakan tugas diatas kepentingan individu, yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/ mengisihkan pilihan hari sendiri.

Pemberian materi PBB pada MPLS hari kedua ini merupakan salah satu wujud membangun pendidikan karakter disiplin peserta didik baru. Sehingga kedepan siswa memiliki kedisiplinan yang baik dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. Serta lebih mandiri dan bisa mengontrol emosi diri dengan baik.